Cari Blog Ini

Blog ini di dedikasikan kepada tim pewaris negeri "OASE club" untuk mengasah bakat dan kreatifitas mereka.

Rabu, 22 Oktober 2014

Pagi ini 22 Oktober

22 Oktober.
Salah satu hari istimewa bagi salah satu malaikat penjagaku.
Menjadi kebiasaaku saat pagi tanggal 22 Oktober, aku akan lari menemui beliau. Mencium kedua belah pipi beliau. Mengucapkan maaf karena telah banyak berbuat salah. Mengucapkan terimakasih atas segala dorongan yang beliau berikan. Dan mengungkapkan betapa aku sangat menyanyangi beliau.
Namun, Pagi ini sedikit berbeda saat kulihat sosok beliau tak ada lagi di tempat yang biasanya.
Pagi ini kusadari satu hal sahabat,
Jangan menunggu lama untuk mengungkapkan rasa cintamu pada orang tuamu. Jangan menunggu moment moment tertentu untuk mengungkapkan segala rasa sayang, terima kasih dan segalanya.
Sahabat, Sebelum mereka pergi dari dunia yang sama denganmu
Segera berlari, peluk mereka dan katakan betapa engkau begitu sayang dan berterima kasih kepada mereka.

Senin, 20 Oktober 2014

Filosofi Pohon Kurma

Pohon kurma adalah salah satu pohon yang ajaib. Kenapa kita bilang ajaib?? Karena pohon Kurma bisa bertahan tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah yang begitu lezat di tengah padang tandus dan gersang dataran Timur Tengah.
Sahabat Tahu bagaimana para petani pohon kurma menanam pohon kurma?
Para Petani menanam biji kurma di tengah tanah pasir dan menutup lumbang tersebut dengan batu. Batu tersebut akan membuat akar pohon kurma semakin kokoh masuk kedalam tanah. Sehingga pohon kurma tidak akan tumbang saat badai gurun terjadi. Dan lama Kelamaan tunas kurma akan muncul kepermukaan tanah dengan menggulingkan batu yang menutupinya.
Subhanallah.... 
Sahabat, Mampukah kami menjadi sebatang pohon kurma yang kokoh dan mengahasilkan sesuatu yang lezat di tengah padang gersang?
Mampukah kita tetap berdiri tegak walau badai ujian datang seperti halnya pohon kurma saat badai gurun datang?
Mampukah kita kita membuang segala halang rintangan yang menghalangi jalan kita dan  muncul sebagai penang seperti halnya pohon kurma yang mengalahkan batu dan tumbuh menjadi kuat?
Sahabat, Kadang kita perlu batu atau penghalang yang bisa menguji sejauh mana kita bisa bertahan. Sehebat mana kita akan berjuang dan sekuat apa kita akan tetap berdiri tegak.
Maka, jadilah seperti halnya pohon kurma.


Do'a Dalam Bentuk Yang Lain


Sahabat....
Sering kali meminta pada Allah kefahaman akan ilmu yang di ajarkan oleh guru kita di sekolah dan Allah memberi kita guru yang begitu disiplin akan tugas-tugas yang diberikan
Sering kali kita meminta Allah kekuatan dalam mencari ilmu dan Allah memberi kita tugas sekolah yang menumpuk-numpuk
Sering kali kita meminta pada Allah kesabaran dalam menuntut ilmu dan allah memberi kita materi yang sulit di pahami
Sering kali kita meminta pada Allah keteguhan dalam dalam jalan pencarian ilmu dan Allah menyediakan suatu ilmu yang sangat sulit masuk ke dalam pikiran kita
Sahabat...
Allah akan menempa kita menjadi sesuatu yang lebih berguna. Seperti halnya batang besi harus di tempa pada api yang panas di dipukul dengan palu untuk membuatnya memjadi pisau yang tajam.
Jangan sekalipun berpikir bahwa Allah tidak mengabulkan do'a kita karena sesungguhnya Allah sedang mengajadi kita untuk menjadi orang yang faham secara menyeluruh, orang yang kuat, sabar dan teguh dalam menuntut ilmu. 
Allah punya cara yang indah untuk menjadikan kita lebih bermakna.
Semoga kita tidak menyerah dalam menuntut ilmu dan ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat. Amin.

Selasa, 07 Oktober 2014

Tahukah Kamu: Kenapa Kapal Laut Terapung???


 

Pertanyaaan akan timbul di dalam benak kita saat kita belihat kapal yang begitu besar dapat terapung di lautan sedangkan paku yang sangat kecil malah tenggelam saat kita lempar ke laut. Padahal bahan penyusun kapal dan bahan penyusun paku sama. Kebanyakan bahan penyusun kapal adalah besi. Kenapa hal itu bisa terjadi??

Sahabat, ingat tidak dengan pelajaran disekolah bahwa benda akan terapung, melayang dan tenggelam di dalam zat cair sebanding dengan massa jenis benda dengan massa jenis zat cairnya. Benda akan terapung jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair. Benda akan melayang jika massa jenisnya sama dengan massa jenis zat cair dan benda akan tenggelam jika massa jenisnya lebih besar dari massa jenis zat cair.
Tahu massa jenis air?? Massa jenis air adalah 1000 kg/m3 sedangkan massa jenis besi adalah 7.900 kg/m3. Kan lebih berat besi kenapa kapal tidak tenggelam???
Sahabat pernah masuk kedalam kapan. Hampir semua materi pembuat kapal adalah besi. Namun, di dalam kapal ada beberapa macamm ruangan yang dapat di masuki oleh udara. Sahabat juga tahu kan bentuk kapan adalah cekung, yang fungsinya adalah sebagai tempat udara. Karena kapal mempunyai volume udara inilah maka massa jenis besi akan di bagi dengan massa jenis udara. Dan massa jenis kapal akan menjadi semakin ringan dari pada massa jenis air.
Coba sahabat membuat uji coba di rumah. Sahabat masukkan mangkuk kedalam bak berisi air. Maka mangkung yang terasa berat itu akan tetap terapung karena dia memiliki ruang yang berisi udara. Masukkan sebutir demi sebutir matu ke dalam mangkung tersebut.
Dari percobaan tersebut kita akan tahu bahwa. Pada awalnya sebutir demi sebutir batu itu akan tetap dapat terdorong oleh air namun, lama kelamaan jika sudah mencapai batas maksimalnya maka mangkuk tersebut akan tenggelam.
Sama halnya dengan kapal laut. Walau ada ratusan mobil dan manusia masuk kedalam kapal. Namun, kapal akan tetap terapung selama tidak melampuni batas maksimalnya. Jika ada kapal tenggelam itu karena kapal tersebut menampung massa lebih dari kemampuannya.
Demikian sahabat, semoga dapat bermanfaat.

Senin, 06 Oktober 2014

Pesta Bakso Hari Raya Idul Adha


Siang ini saya merayakan hari raya idul Adha dengan siswa-siswa SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo. Ini adalah kali pertama saya merayakan idul adha di sekolah dan meninggalkan adik-adik oase club. Saya lebih memilih merayakan dengan siswa-siswa SMP karena berbagai pertimbangan diantaranya karena hari perayaan idul adha yang berbeda dan karena mereka tetap masuk sekolah.
Namun, di tengah acara penyembelihan hewan kurban saya mendapatkan belasan pesan singkat dari tim oase club. Mereka terus menerus bertanya tentang acara masak-memasak yang biasa kami lakukan saat merayakan idul adha. Mereka ternyata sedang menunggu saya di kebun belakang rumah saya seperti biasanya. Saya yang sedang fokus pada acara penyembelihan bersama siswa-siswi saya sama sekali tidak menghiraukan pesan singkat yang saya terima.
Sampai di rumah saya mendapat teguran dari ibu karena telah mengecewakan adik-adik oase club. Satu persatu saya balas sms dari mereka meminta maaf karena kelalaian saya. Namun, hanya beberapa dari mereka yang membalas pesan singkat permintaan maaf saya. Untuk mengurangi rasa kekecewaan mereka saya mengajak mereka beruding bagaimana cara kami merayakan idul adha kali ini. Lagi pula esok masih hari ahad dan kebanyakan dari kami masih merayakan idul adha esok hari.
Akhirnya kami sepakat untuk mengumpulkan daging sapi yang akan kami terima esok hari dan daging sapi kepunyaan ibu yang memang masih di sembelih esok hari.
Minggu pagi kami bekerja sama. Memilih dan memilah antara daging sapi dan daging kambing. Setelah mendapat 5 kilo bersih daging sapi saya pergi kepasar untuk menggilingkannya. Tim oase club telah menunggu di rumah saya dengan berbagai macam persiapan memasak bakso. Selepas dhuhur kami bergelut dengan 8 kilo adonan bakso. Setelah perjuangan yang cukup melelahkan akhirnya kami bisa menikmati bakso buatan kami. Dan kami berpesta dengan bakso tersebut. 
Ternyata acara makan bakso terasa lebih menyenangkan dari pada acara bakar sate seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan bakso kami juga terasa lebih lezat dari pada bakso yang biasa kami beli. Dan kami berencana membuat hal yang sama di perayaan idul adha tahun depan. InsyaAllah.

Rabu, 01 Oktober 2014

Hari-Hari Terakhir Bersama Ayah Part 3

Kamis, 29 Mei 2014
Ini adalah hari mimpi buruk itu datang. Kenapa aku selalu menyebut ini mimpi karena bagiku semua yang terjadi di tanggal 29 Mei sepertihalnya sebuah mimpi. Hari itu kesenangan dan kesedihan berganti dengan begitu cepat tanpa aku sadari perubahannya.
Pagi ini saya seharusnya mengikuti acara pelatihan membaca alQur'an di daerah Mojokerto. Hal yang sebenarnya sangat ingin saya ikuti. Namun, entah kenapa saya merasa begitu berat untuk keluar dari rumah. Saya lebih memilih membantu ayah dan ibu membersihkan rumah. Karena dua hari berturut-turut rumah kami tidak berpenghuni lengkap. Maka terjadi kekacauan di mana-mana. 
Kami bertiga membagi tugas dengan adil dalam kegiatan membersihkan rumah. Saya bagian dalam rumah sedangkan ayah dan ibu di kebun. Kami membersihkan rumah ditemani nasyid yang menghentak dari sound system. Sesekali ayah ikut bernyanyi padahal beliau sama sekali tidak handal dalam menyanyi. Banyak sekali lirik yang salah sehingga membuat kami semua tertawa. 
Setelah semua beres. Saya dan ibu memutuskan pergi ke pasar karena harus membelikan perlengkapan untuk ayah dan ibu yang esok di tanggal 30 Mei 2014 akan mengikuti acara rekreasi di koperasi guru Bangsal ke NTB. Sementara ayah masih asyik menanam pohon di kebun belakang. Ayah memang pak kebun terhebat yang pernah saya temui. Beliau sangat bertangan dingin dalam hal bertanam. Hanya saja beliau tidak berprofesi sebagai seorang petani.
Di pasar, saya dan ibu mencari kue kesukaan ayah. Kuenya warna hitam dan ditaburi parutan kelapa. Karena ayah tidak suka dan tidak boleh makan parutan kelapa, biasanya saya akan menggigiti parutan kelapa tersebut dan setelah bersih ayah akan memakannya. Kebanyakan orang yang melihat tingkah kami akan merasa aneh dan jijik. Dan mungkin menganggap saya kurang sopan karena memberi kue sisa saya pada ayah saya. Namun, ayah tidak pernah menganggap itu menjijikan. Ayah saya tidak pernah menganggap saya menjijikkan. ^_^
Saat sampai dirumah saya mendapai ayah tengah duduk di teras melihat hasil berkebunnya seharian ini. Kami segera menikmati kue hitam dan bakso bersama-sama, tidak ketinggalan sepupu saya Izzah, kakanya dan ibunya. Kami menikmati bakso bersama-sama dengan berbagai macam canda dan memesan berbagai oleh-oleh karena ayah dan ibu esok akan rekreasi. Di tengah acara canda kami ayah mencoba berbagai macam barang yang kami beli di pasar. Dan ternyata ada sepasang kaos kaki yang baru kami beli ternyata tidak cukup di kaki beliau.
"Ikiloh kekno bapakmu!. (Ini berikan bapakmu!)" Kata ayah menyerahkan kaos kaki tersebut pada Izzah
"Mosok bapak ngawe kaos kaki ambek cilak botho. (Bapak tidak pakai kaos kaki kalau buat bata merah)" Protes Izzah yang membuat kami semua tertawa
"Yo wes pean pek gawe pean nek gedhe (Ya sudah buat kamu kalau kamu sudah besar)" 
Setelah sholat dhuhur, Saya memutuskan beristirahat. Namun, ayah seolah tidak merasa capek beliau masih tampak bersemangat dengan kebunnya. Dan saya begitu terperangah saat mendapati beliau telah menanam puluhan pohon singkong mengelilingi empang belakang rumah. Kata ayah tidak lama lagi jika Allah menghendaki kami akan segera menanam singkong yang besar-besar. 
Saat itu ibu memutuskan untuk membuang dan membakar barang-barang yang tidak dipakai lagi. Kami membakar beberapa pasang sepatu dan tas yang sudah rusak. Di tengah acara bakar membakar, ayah memprotes karena saya membakar tas muktamar Muhammadiyah yang telah terlihat dekil. Ayah segera mengambil tas tersebut dan memcucinya meminta saya menyimpan tas itu dengan terlebih dahulu membetulkan resletingnya yang sedikit koyak ke tukang reparasi. Disitu saya tersenyum, menyadari betapa besar cinta ayah pada organisasi tempat beliau tumbuh dan berkembang. Ayah hanya tersenyum saat saya goda tentang rasa cintanya pada Muhammadiyah.
Setelah kami membersihkan kebun. Ibu menyiapkan kami makanan yang semuanya bersal dari kebun kami. Berbagai macam sayuran yang beliau petik. Kami menikmati dengan sangat lahap, terutama ayah. Setelah itu kami memberihkan diri dan melakukan sholat ashar berjama'ah. Saat membersihkan diri ayah sangat lama. Sekali lagi saya mengoda beliau karena lamanya di kamar mandi. Beliau bilang badannya kotor sehingga perlu sangat detail membersihkan badannya. Setelah ashar kami menonton televisi bersama. Mengomentari bursa calon presiden RI. 
Ayah meminta ibu pergi ke rumah saudara yang sedang mengadakan hajatan. Awalnya ibu menolak namun, ayah memaksa dengan berpesan bahwa ibu adalah saudaranya dan ibu harus berbuat baik dengan saudaranya.
Dan saat itulah mimpi buruk itu dimulai. Saat saya menyalakan laptop untuk mulai bekerja dan menyiapkan segala macam hal yang harus saya bawa ke Malang. Tiba-tiba saya mendengar benda keras jatuh. Saya memanggil-manggil ayah namun tidak ada sahutan. Saya segera mencari asal suara benturan tersebut dan sangat terkejut saat mendapati ayah terjatuh di dekat meja makan. Saya segera meletakkan kepala beliau di pangkuan saya dan menjerit minta tolong dan meneriakkan kalimat tauhid.
Samar saya lihat beliau hanya sekali menggagukkan kepala pada saya dan segalanya mulai berubah. Tak ada lagi tawa dari wajah beliau apalagi nasehat panjang. Beliau hanya tertidur di dalam pangkuan saya. Dalam sebuah tidur panjang yang tak berkesudahan. Beliau hanya tidur di tengah jeritan saya. Beliau hanya tidur di tengah isak tangis saya. Dan beliau hanya tetap tidur dalam pelukan kami.