Cari Blog Ini

Blog ini di dedikasikan kepada tim pewaris negeri "OASE club" untuk mengasah bakat dan kreatifitas mereka.

Jumat, 23 Mei 2014

Terlepas dari Pemimpin yang Dzalim

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim berteman dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-An'am : 129)

"Baginya (manusia) ada malaikat-mailakat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan kepada suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Radu : 11)

Jika engkau berkata pemimpin di zaman ini tidak sama dengan para pemimpin di zaman yang telah lalu, maka rakyat di zaman ini tidak sama dengan rakyat di zaman dahulu. Jika engkau mencela pemimpinmu bila dibandingka dengan pemimpin di zaman dahulu maka pemimpinmu berhak mencela rakyatnya karena rakyatnya tidak sama dengan rakyat zaman dahulu.  Maka apabila pemimpinmu menzhalimimu maka dia akan menanggung dosanya dan engkau bersabarlah.

Kedua ayat tersebut adalah indikasi bahwa jika selama rakyat terus menerus melakukan kezaliman maka Allah akan menghukum mereka dengan terpilihnya pemimpin zalim setipe/sama zalimnya dengan rakyat yang dipimpinnya. Maka jika mereka ingin lepas dari pemimpin yang zalim, mereka harus terlebih dahulu terlepas atau berhenti melakukan kedhaliman.

Jadi, sahabat saat ini yang perlu kita cari bukanlah hanya pemimpin yang terbaik untuk negeri kita. Namun, kita harus mulai memperbaiki diri kita sendiri, menjauhi kedzaliman agar pemimpin yang akan kita miliki adalah pemimpin yang baik. Wallahu 'alam

Selasa, 20 Mei 2014

6 KARAKTERISTIK SEORANG PEMIMPIN

Setiap Abdullah bin 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.\" Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya."(Hr Bukhari)
Islam telah mengajarkan umutnya untuk memiliki pemimpin. Bahkan dalam sebuah hadis hasan disebutkan bahwa; “Jika tiga orang berada dalam satu perjalanan. Maka hendaklah mereka mengangkat salah satu dari mereka menjadi pemimpin.” (HR Abu Dawud)
Praktik nyata tentang kepemimpinan dalam Islam pada kehidupan sehari-hari pada waktu sholat. Saat kita sholat kita harus memilih orang terbaik untuk menjadi imam sholat. “Dari Abi Mas’ud Al Anshori bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Yang menjadi imam sholat bagi manusia adalah yang paling baik bacaan  Kitabbullahnya. Jika mereka sama, maka yang lebih mengetahui tentang sunnah. Jika mereka dalam sunnah sama, maka yang lebih dahulu dalam hijrah (pindah dari perbuatan jelek ke perbuatan baik. Jika mereka hijrah sama, maka yang terlebih dahulu masuk Islam”” dan saat seorang imam batal misalnya, maaf “buang gas” maka imam harus rela hati menyerahkan tempatnya pada orang lain. Sedemikian detail Allah mengajarkann kita tentang bagaimana memilih seorang pemimpin dan bagaimana sikap seorang pemimpin.
Saat ini Negara kita yang tercinta akan menghadapi pesta demokrasi yang besar. Dua calon presiden akan mewarnai pesta demokrasi tersebut. Maka, pemimpin yang seperti apa yang harus kita pilih. Berikut ini 6 karakteristik pemimpin yang harus dimiliki oleh Presiden Republik Indonesia di masa depan yang kami kutip dari pengajian ahad pagi dengan pembicara Dr Ainul Harist Umar Thoyib, Lc:
1.    Pemimpin umat Islam harus umat Islam
Pemimpin suatu kaum pasti akan membela kaumnya. Sering kita mendengar bahwa kita, umat Islam terlalu fanatik sehingga harus memilih pemimpin yang beragama Islam. Ini memang tidak bisa dipungkiri dan tidak boleh di salahkan. Karena bukan hanya kita umat Islam yang memiliki sifat fanatik agama seperti ini. Kita yakin di Rusia, dan Negara-negara Eropa lainnya atau bahkan di Amerika yang mayoritas penduduknya bukan muslim jika ada calon presiden yang berasal dari kalangan muslim akan sulit untuk menang.
Dan Allah telah meminta kita untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan sampai kita memilih pemimpin dari kalangan non muslim walaupun mereka kerabat kita.
Al Qur’an Surat Ali ‘Imron : 28
“Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin melainkan orang-orang yang beriman. Barang siapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apapun dari Allah SWT, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allahlah tempat kamu kembali.”
Al Qur’an Surat At-Taubah : 23
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung (pemimpin), jika mereka lebih menyukai kekafiran dari pada keimanan. Barangsiapa diantara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.”
2.    Pemimpin harus yang menTauhidkan Allah SWT
Seorang pemimpin tidak hanya cukup beriman, berIslam di KTP. Tapi mereka harus yang menTauhidkan Allah SWT. Karena pemimpin yang menduakan Allah dengan lainnya akan mengajak yang dipimpinnya melakukan hal yang sama. Dan musyrik adalah orang yang sangat buruk. Karena dia berani menyamakan kholik dengan makhluk yang rendah.  Dan berarti dia telah berbuat dzalim kepada hak-hak Allah SWT. Satu catatan yang perlu kita ingat ORANG YANG BERANI BERBUAT DZALIM KEPADA ALLAH AKAN LEBIH MUDAH BERBUAT DZALIM PADA MANUSIA.
3.    Pemimpin harus muslim yang Sholih
Orang yang selalu mengerjakan amal sholih adalah orang yang harus kita pilih menjadi pemimpin. Kita pelajari bagaimana Rosulullah memimpin umat Islam dan juga khulaurosyidin dalam mengikuti jejak beliau dalam memimpin. Umar bin Abdul Azis dalam 2,5 tahun menjadikan rakyatnya tidak ada satupun yang berhak menerima shodaqoh. Ini semua karena kesholehan beliau bagaimana istri beliau mengaku bahwa Umar bin Abdul Azis selalu
Al Qur’an Surat An-Nur : 55
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sesungguhnya akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan kepada mereka dengan agama yang di ridai. Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka setelah berada dalam ketakutan akan aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu dan tidak menyekutukanku dengan sesuatupun. Tetapi barang siapa tetap kafir setelah janji itu. Maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”
4.    Pemimpin harus orang yang ‘alim (faham tentang agama Allah SWT)
Pemimpin adalah orang yang berhak mengesahkan undang-undang yang akan diselenggarakan di tempat yang dia pimpin. Jika pemimpin yang kita pilih adalah orang yang faham agama maka Insya Allah  undang-undang yang mereka buat tidak akan bertentangan dengan undang-undang yang telah ditetepakan oleh Allah SWT. Dan jika kita mentaati undang-undang Allah maka kita akan memeperoleh banyak kebaikan.
5.    Pemimpin harus professional
Selain dasar-dasar agama dan ketaatan, seorang pemimpin harus memiliki keahlian dalam bidang yang dipimpinnya. Karena jika mereka tidak menguasai kemampuan tersebut maka kepemimpinannya akan merugikan rakyat.
6.    Pemimpin harus yang amanah
Al Qur’an Surat Al-Qosos : 23
“Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja ada kita, sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja pada kita ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”

Itulah 6 karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Lalu ada sebuah pertanyaan bagaimana jika kita harus memilih antara seseorang yang kuat namun tidak dapat dipercaya dan orang yang lemah namun jujur, dapat di percaya???
Maka ada sebuah pendapat yang bisa saya kutip disini. Jika dalam keadaan perang kita harus memilih pemimpin yang kuat tersebut karena kekuatannya akan membantu umat Islam dan ketidak amanahannya akan menjadi dosanya sendiri, urusannya sendiri dengan Allah SWT. Sedangkan saat keadaan stabil kita bisa memilih seseorang yang lemah namun amanah karena kelemahannya akan dibantu oleh umat Islam yang lain dan amanahnya akan memakmurkan umat Islam.


Demikian sahabat. Jadi, mari kita pilih presiden yang terbaik dari pihan yang ada yang pasti mereka harus beragama Islam, berTauhid, Sholeh, berIlmu, Profesional dan amanah. Jangan salah pilih karena itu untuk kepentingan negara kita lima tahun kedepan. See You. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Sabtu, 10 Mei 2014

Catatan Kecil: Geliat Kesyirikan "Makam Itu Palsu"

Jalan-jalan pagi adalah rutinitas yang kami lakukan setiap kali ada liburan tak terduga (bukan hari minggu). Seperti pagi itu (Jum'at 30 Januari 2014), setelah sholat subuh berjama'ah, menyiapkan air minum, dan mengikat tali sepatu dengan benar. Kami mulai petualangan kami pagi ini.

Kami memutuskan untuk mengambil jalur selatan, jalur yang belum pernah kami lalui sebelumnya. Karena kami berniat menjemput teman-teman kami yang rumahnya di selatan desa kami. Setelah berjalan sekitar satu kilo meter kami berhenti dilapangan dan menunggu teman-teman lain agar berkumpul semua.

Dan petualangan kami pun dimulai. Dengan berlari - lari kecil ke arah selatan. Di gang pertama desa Ngayung kami berbelok ke timur dan berjalan kurang lebuh 1,5 km kemudian membelok ke arah selatan. Beberapa diantara kami tidak pernah melalui jalan terjal ini. Saya waktu kecil sesekali lewat jalan ini. itupun tidak berjalan kaki namun, di bonceng oleh paman saya. Menurut saya jalan yang menghubungkan desa Ngarung dan Dusun Randegan ini tampak lebih terang dari pada zaman saya masih kecil. Namun, bagi beberapa anak oase club masih terlalu menakutkan. Apalagi pagi ini tampak cukup berkabut karena semalam hujan deras.

Sampai di tengah jalan, tiba-tiba salah seorang adik saya berteriak dan berlari membuat yang lainnya pontang-panting berlari. Setelah saya berhasil menenangkan mereka, akhirnya saya tahu apa yang membuat mereka lari. Tak jauh dari kami berada ada sebuah pohon beringin yang cukup besar. Pohon beringin ini telah ada bahkan saat saya masih kecil. Letaknya di tengah pematang sawah, jadi akan terlihat dari segala macam arah memandang. Di sebelah barat laut tampak pepohonan yang mengelilingi rumah saya karena rumah.

Dulu saat saya masih kecil, saya juga sering kali takut jika memandang pohon beringin dari belakang rumah. Namun, paman saya yang tahu akan ketakutan saya malah mengajak saya berlari menuju pohon tersebut beberapa kali. Dan membuat saya tidak takut lagi pada pohon tersebut karena selain pohonnya yang rindang tidak ada hal menakutkan dari pohon tersebut. Malah duduk dibawahnya sambil mengembala kambing terasa begitu segar.

Dan kini kenangan masa lalu saya tentang pohon itu sedikit berbeda. Ada sesuatu yang berbeda di bawah pohon tersebut tampak dua 4 buah nisan yang mengisyaratkan bahwa di bawah pohon tersebut ada 2 makam mungil entah makan siapa. Tanda tersebutlah yang membuat member Oase Club kalang kabut.

Saya masih memikirkan keberadaan nisan-nisan tersebut. Samapi dirumah saya mencoba bertanya pada ayah dan paman saya yang saya yakin lebih tahu tentang pohon tersebut. Mendengar cerita saya kedua lelaki tersebut terkejut dan menguatkan ingatan saya bahwa dulu dipohon beringin tersebut tidak ada makam satupun. Maka saya tuliskan disini untuk meyakinkan adik adik saya tersayang dan seluruh warga desa bahwa MAKAM POHON BERINGIN ITU PALSU.

Makam itu adalah palsu entah makam siapa. Entah seseorang yang hanya mencoba membuat punden atau orang yang berniat membuat acara kesyirikan di dusun kami. Nau'zubillahimin dzalik.

Sahabat,,,,, seseotrang yang berniat menanamkan kesyirikan akan berusaha dengan berbagai macam cara. Dan kesyirikan dapat terhembuskan ke dalam hati kita tanpa kita duga-duga. Maka, mari kita berdo'a bersama-sama agar kita dijauhkan dari kesyirikan tersebut. Dan saya katakan sekali lagi bahwa MAKAM TERSEBUT PALSU. Dan beritahukan yang lainnnya bahwa MAKAM TERSEBUT PALSU.

Kamis, 08 Mei 2014

Surat Terbuka: Menghadiapi Ujian

Adikku.......
Ujian sekolah dan Ujian kelulusan tingkat SD akan segera kau jelang.
Seberapa besar usahamu untuk menghadapi ujian tersebut. Seberapa besar kesiapanmu dalam ujian tersebut.
Sudahkah engkau belajar?,...
Berdo'a agar di beri kelancaran?....,
meminta maaf pada orang-orang yang pernah kau sakiti??, karena itu akan mengurangi bebanmu
 Meminta do'a pada orang-orang dekatmu??.
Adikku....
Keberhasilanmu bukanlah ditentukan oleh tingginya NEMmu. Namun, seberapa besar usahamu untuk mencapai nilai tersebut. Penilaian yang sesungguhnya adalah penilaian dari Allah. Apa gunanya nilaimu bagus jika melewati jalan yang tidak di sukai oleh Allah SWT. Penilai di mata manusia adalah bersifat sementara. Tidak ada gunanya jika kau baik dalam mata sesamamu namun buruk dalam pandangan Allah SWT. Na'udzubillah
Jadi, Adikku....
Belajarlah dengan rajin, Jangan lupa berdoa dan yang tidak kalah penting adalah jujurlah saat mengahadapinya.
Goog Luck.

Cerita Kecil: Dua Siswi Pembersih Masjid

Sudah hampir seminggu pompa sumur di sekolah saya macet. Keadaan kamar mandi cukup dramatis. Kotor dan berbau kurang sedap. Hari ini saya datang ke sekolah terlalu awal, karena sekolah saya masuk siang maka saya berniat menunggu waktu dengan duduk-duduk di dalam masjid.
Hal pertama yang saya cek adalah air, dan ternyata air telah mengalir dan saya dapat bernafas dengan lega. Di tengah istirahan saya, sayup-sayup saya mendengar dua orang anak-anak bercakap-cakap. Dan dengan sedikit curiga saya mendatangi asal suara tersebut. Saya mendapati dua orang siswi dengan salah satunya berseragam batik SD Muhammadiyah sedang membersihkan kamar mandi. 
"Lagi ngapain?" Tanya saya pada mereka disambut dengan senyum malu-malu mereka. "Lagi di hukum ya...?" lanjut saya karena sedikit tidak percaya dengan mereka yang rela hati membersihkan kamar mandi yang sudah cukup lama tidak terguyur air. Kotor dan lengkap dengan baunya.
"Tidak......" Mereka serentak protes dengan tuduhan saya.
"Lalu....." Saya tidak mau menyerah bertanya pada mereka
"Katanya kalau kita bersih-bersih masjid dosa kita di hapus ya bu guru?" 
Teng....  akhirnya saya tersenyum senang dengan pertanyaan mereka. Rupaya prasangka buruk saya salah besar dan keberadaan mereka adalah demi menghapus dosa. "Oke ibu guru bantu." Kata saya tidak mau kalah dengan usaha mereka menghapus dosa.
Setelah kami selesai bersih-bersih saya mengajak mereka mengobrol dan berkenalan. 
"Apakah dengan bersih-bersih masjid dosa kami benar-benar akan terhapus bu?"
"Saya tidak tahu pasti. Tapi yang pasti kita telah berusaha menghapus dosa kita tersebut. Dan berusaha untuk meninggalkan apa yang telah kita sesali." Jawab saya. "Kanapa tidak ngajak teman-teman yang lain untuk bersih-bersih? kalau banyak orang kan jauh lebih bagus?" Tanya saya lebih lanjut
"Katanya kalau kita beramal tanpa diketahui orang lain itu yang lebih bagus bu..." Jawab salah satu dari mereka dengan membetulkan tatanan jilbabnya.
"Ikhlas. Itu memang yang terpenting."
Sering kali kita lupa untuk ikhlas tanpa pamrih. Kata ikhlas terlalu sering muncul di lisan kita namun terlalu sulit keluar dalam tingkah laku kita. Gadis-gadis kecil itu siang ini telah menjadi guru saya dalam keikhlasan. Apakah benar bahwa apa yang telah kita lakukan semata-mata hanya kita tujuakan pada Allah? ataukah hanya demi dilihat oleh orang lain?. 
Saya sengaja tidak menyebut nama kedua siswi tersebut. Dengan tujuan tidak mengurangi nilai keikhlasan yang sengaja mereka tanamkan pada diri mereka. Dan Mari Belajar Ikhlas

Selasa, 06 Mei 2014

Cerita Kecil : Cerpen "Bahlul yang Bodoh"

Malam itu kami membaca cerpen yang buat kami tertawa terbahak-bahak. Dan buku yang berisi cerpen tersebut meloncat dari satu tangan ke tangan yang lain yang ingin membacanya. Kali ini cerpen tersebut coba kami kutip dari buku Gelar anak kelas VI dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berada tepat di halaman 15. 
"Si Bahlul adalah pemuda yang bodoh. Suatu hari saat si Bahlul berjalan-jalan di hutan dia melihat seorang gadis tertidur di bawah pohon. Gadis itu terlihat rupawan namun tidak segera bangun walaupun Bahlul telah menggoyangkan tubuhnya maka Bahlul membawa gadis tersebut pulang. Saat di rumah ibu Bahlul mengingatkan kalau gadis itu telah meninggal dunia, jika Bahlul tidak percaya bahlul dapat membuktikan jika gadis tersebut mengeluarkan bau tidak sedap dalam beberapa hari maka gadis tersebut telah meninggal. Dan perkataan ibu Bahlul pun terbukti dalam beberapa hari tubuh gadis tersebut mengeluarkan bau tidak sedap kemudian Bahlul membuang tubuh gadis tersebut ke jurang.
Suatu hari, ibu Bahlul kentut dan terciumlah bau tidak sedap dari tubuh ibunya. Bahlul mengira ibunya telah meninggal dunia. Ibunya berusaha menjeskan bahwa dia tidak meninggal dunia. Namun, Bahlul yang bodoh menggendong paksa ibunya dan membuang ibunya ke jurang dan ibunya meninggal.
dan suatu hari Bahlul kentut dan berbau tidak sedap maka dia mengira bahwa dirinya telah meninggal dubia dan dia menerjunkan dirinya ke jurang. Dan meninggalah si Bahlul karena kebodohannya."
Cerita si Bahlul yang bodoh ini mengajarkan pada kita bhahwa kebodohan mendatangkan berbagai macam kesengsaraan dalam hidup  kita. Jadi sahabat jangan hanya tertawa membaca cerita Bahlul yang bodoh tersebut. Namun, harus dapat mengambil pelajarannya. JANGAN MAU JADI BODOH.