Cari Blog Ini

Blog ini di dedikasikan kepada tim pewaris negeri "OASE club" untuk mengasah bakat dan kreatifitas mereka.

Selasa, 12 November 2013

Surat Terbbuka : Milad ke-3 OASE CLUB



Randegan, 10 Nevember 2013
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Kepada adik-adikku di OASE CLUB yang saya banggakan
.
                Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita nikmat kesehatan dan kesempatan samapi detik ini dan semoga kita dapat memanfaatkan nikmat ini dengan sebaik-baiknya.
                Adik-adikku yang ku tersayang. Tidak terasa kebersamaan kita di OASE CLUB telah memasuki usia 3 tahun. Dan telah banyak hal kita lewati bersama. Masih segar dalam ingatan saya. Mata-mata  sampean yang basah karena banyak sebab. Wajah-wajah sampean yang menegang karena banyak tugas. Senyum-senyum bangga sampean karena mendapatkan nilai yang memuaskan . Senyum jahil sampean saat berhasil mengerjai teman yang lain atau bahkan tingkah sampean yang membuat saya gemas saat mencoba mengerjai saya di hari ulang tahun saya.
                Adik-adikku yang saya banggakan. Izinkan saya mengucapkan terimasih pada sampean semua. Terima kasih karena telah memberi warna pada hari-hari saya. Terima kasih karena telah mengajarkan saya ketulusan. Terima kasih pada tangan-tangn jahilmu yang mengajarkan kelembutan. Terima kasih pada pertanyaan-pertanyaan anehmu yang menjadikan saya tahu sesuatau. Teri masih pada sifat-sifat jahilmu dan terima kasih pada besarnya semangat belajarmu, keinginanmu untuk menjadi tahu.
                Banyak hal yang sebenarnya ingin saya samapikan dalam surat terbuka ini. Namun, semunya tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Saya hanya ingin kita tumbuh sebagai jiwa pembelajar. Kita akan semakin solid dari tahun-ketahun dan akan siap menjadi pewaris negeri ini kelak.
                Demikian surat ini saya buat. OASE CLUB  Bertemu, Berkawan, Belajar dan Berprestasi.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Ayundamu

Siti Nur Hamidah

Minggu, 10 November 2013

OASE CLUB Moment

Milad Ke-3 OASE CLUB
Sumber Arum, 9 - 10 November 2013

Hallo sahabat. Kali April yang punya kesempatan ngeliput acara Oase Club.
Kemarin Oase Club kami tercinta genap berusia 3 tahun dan kami mengadakan renungan malam di dusun sebelah tepatnya di dusun Sumber Arum. Awalnya kami merasa sedikit takut dengan rencana menginap disana karena maklum saja dusun itu terpelosok dan cukup menyeramkan. Namun, kami ingin mencoba pengalaman menginap disana dan ternyata cukup seru.

Mbak Nur mengajak ketiga temannya. Kami mengenalnya dengan nama mas David, mas Novan dan mbak Novi yang dari Jakarta. Mereka beserta mbak Nur mngajari kami banyak hal. berikut nih April upload foto-fotonya sahabat....
ini saat mendengarkan materi tentang bayana narkoba dan rokok...
hayo siapa yang masih ngerokok???


Main ular-ularan










udah puas lihat foto-fotonya kan sampai jumap diacara oase club yang selanjutnya.

Kamis, 07 November 2013

Cerita Kecil : Trauma Adikku

Sore itu saat saya sedang berdiskusi tentang acara Milad ke-3 Oase Club dengan panitia Milad. Adik saya Rudin yang baru pulang dari Surabaya menyempatkan mampir kerumah. Awalnya dia begitu antusias saat saya bercerita tentang rencana saya dan kelompok kecil saya. Namun, semangatnya tiba-tiba sirna saat mengetahui lokasi yang akan kami gunakan. Sumber Arum, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Blarum. Sebuah dusun yang masuk desa Dateng. Dusun dengan wilayah daratan yang cukup luas itu hanya ditempati oleh sebuah keluarga.
Rudin menolak dengan keras ajakanku untuk ikut andil dalam acara renungan malam yang akan kami adakan untuk anak-anak Oase Club. Dan membuatku curiga, jelas dia menolak bukan karena letaknya yang cukup terpencil dan menakutkan karena saya yang terkenal paling penakut di keluarga saja berani untuk menginap di Pondok Blarum.
Setelah aku coba bertanya padanya, akhirnya dia mengaku bahwa dia trauma dengan tempat itu.
Kontan saja ingatanku berlabuh pada kejadian yang mungkin hampir 17 tahun yang lalu
Saat itu Rudin kecil yang belum genap 5 tahun saya ajak pergi mengaji ke Blarum. Dia yang tergolong anak kota begitu senang melihat empang dan bermain-main di tepinya. Saya sebagai kakak tidak benar-benar menjaganya. Hanya dari jauh memperingatkannya. Namun, tiba - tiba................
Sore itu begitu kacau dan ribut, Rudin kecil masuk empang padahal dia tidak bisa berenang dan saya berlari dengan tersedu-sedu untuk menolongnya. Akhirnya Mas Kabir sampai duluan di empang dan menolong adik kecilku itu.
Dengan berlinang air mata saya mengeringkan tubuhnya dan cukup egois karena melarang Rudin bercerita pada keluarga di rumah. Seharian itu saya benar-benar memanjakannya dengan imbalan, dia tidak akan bercerita pada siapapun.
Dan sore ini saya tahu semuanya keegoisan saya 17 tahun lalu telah membekaskan luka yang amat dalam pada adik kecilku ini. Pantas saja Rudin tidak pernah suka bermain di kolah saat kita berekreasi. Sekarang saya baru tahu ketakutannya begitu besar. Saya benar-benar merasa bersalah padanya.
Ini adalh pelajaran berharga bagi saya dan mungkin kita semua. Untuk tidak memaksakan sesuatu yang menyusahakan orang lain hanya agar kita aman. Sering kali keegoisan yang kita lakukan berakibat buruk pada orang lain. Keegoisan saya membuat adikm saya tidak bisa berenang dan takut pada kolam. Mungkin jika dari awal saya menceritakan hal ini pada keluarga, orang-orang dewasa tersebut akan mempunyai cara untuk membantu Rudin mengatasi ketakutannya. Dan kali ini saya tahu satu hal adikku Rudin ternyata sangat setia pada kakaknya yang egois ini. Jazakumullah akhi.

Jumat, 01 November 2013

Cerita Kecil : Membuat Jera Si Usil Mario

Si apa yang tidak mengenal Mario. Nama lengkapnya Mario Zulkifli. Kami memanggilnya si kempes karena tubuhnya yang kerempeng.
Dia adalah anggota Team Oase Club yang paling usil dan paling banyak akal bulusnya. Sudah beberapa kali saya dikerjai oleh si Usil Mario ini. dan malam ini dia benar-benar membuat saya geram karena dia membuat dua adik kelasnya yang masih duduk di bangke kelas 1 SD menangis.
Beberapa hukuman sudah saya berikan namun dia belum mau minta maaf yang serius pada adik-adik yang dibuatnya menangis. Tanpa ambil pusing saya masuh ke dalam rumah dan menuju dapur. Dan menggambil segenggem garam dapur tanpa sepengetahuan yang lain. Saat saya kembali ke tempat adik-adik berkumpul dan si Usil Mario berbicara panjang lebar di dekat saya maka saya suapkan segenggam garam dapur yang saya bawa ke mulutnya. Dan sontak dia marah dan meludah.
Namun, karena garam terlalu banyak maka dia tidak dapat segera menghilangkan rasa asin di mulutnya.
Akhirnya dengan terpaksa Mario Usil itu insaf dan meminta maaf dengan serius pada adik-adiknya dan saya memberi dia segelas teh manis yang baginya masih tersa asin.
Dan tadi, saya telah membuat pernyataan jika ada anak-anak yang berbuat usil maka saya akan menyuapinya garam seperti yang saya lakukan pada Mario.
"Emang kami hantu di kasih garam!" Protes beberapa anak
"Mungkin." saya hanya mengedikkan bahu