"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim berteman dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-An'am : 129)
"Baginya (manusia) ada malaikat-mailakat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan kepada suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Radu : 11)
Jika engkau berkata pemimpin di zaman ini tidak sama dengan para pemimpin di zaman yang telah lalu, maka rakyat di zaman ini tidak sama dengan rakyat di zaman dahulu. Jika engkau mencela pemimpinmu bila dibandingka dengan pemimpin di zaman dahulu maka pemimpinmu berhak mencela rakyatnya karena rakyatnya tidak sama dengan rakyat zaman dahulu. Maka apabila pemimpinmu menzhalimimu maka dia akan menanggung dosanya dan engkau bersabarlah.
Kedua ayat tersebut adalah indikasi bahwa jika selama rakyat terus menerus melakukan kezaliman maka Allah akan menghukum mereka dengan terpilihnya pemimpin zalim setipe/sama zalimnya dengan rakyat yang dipimpinnya. Maka jika mereka ingin lepas dari pemimpin yang zalim, mereka harus terlebih dahulu terlepas atau berhenti melakukan kedhaliman.
Jadi, sahabat saat ini yang perlu kita cari bukanlah hanya pemimpin yang terbaik untuk negeri kita. Namun, kita harus mulai memperbaiki diri kita sendiri, menjauhi kedzaliman agar pemimpin yang akan kita miliki adalah pemimpin yang baik. Wallahu 'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar