Seusai sholat idul adha kami semua berkumpul di kebun belakang rumah mbak Nur. Di sana kami melihat pa Yono dan tetangga menyembelih hewan kurba berupa 2 ekor kambing. Yang satu berwarna putih dan yang satu berwana coklat.
Kami semua begitu asyik menikmati penyembelihan hewan, tertawa melihat bapak-bapak yang kesulitan menguliti si putih dan dikejauhan Nova yang suka sekali membuat ulah itu malah mual-mual karena melihat kepala kambing. kami semua menertawainya.
Setelah daging kambing terkumpulkan kami semua menyiapkan segala keperluan untuk membuat sate kambing. Dhe Sophia memotong-motong dagingnya dan kami bagian menusuk daging. Namun sayang seribu sayang Rizal yang malang selalu terkena marah dhe Al karena bentuk tusukannya yang sangat aneh.
Dengan susah payah akhirnya mbak Nur dan Izzah berhasil menghidupkan bara. Dan kami semua siap membakar daging yang telah dilumuri kecap dan jeruk nipis tersebut. Karena kami semua bukan tukang sate maka jadilah sate kami hitam dan berbentuk aneh. Dan tak jarang sate yang kami bakar masuk ke dalam bara. Namun, si Usil Mario dengan cekatan mengambil sate tersebut dan memakannya dan mbak Nur akan memberi dia sebuah hadiah cubitan.
setelah sate matang semua dan bumbu yang telah di siapkan dhe Siti matang kami semua menikmati sate tak berbentuk kami dengan riang gembira. Walaupun bentuk dan rupanya sangat menakutkan manun sate kami terasa begitu enak. Dan akhirnya kami semua pulang dalam keadaan kenyang.
By. Hani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar