Saya benar-benar tidak menyangka bahwa Nizar mempunyai fobia tertentu. Malam ini saat kami sedang belajar bersama, Nizar membuat ulah dengan menggoda anak-anak yang lebih kecil. Dan diantara anak kecil yang di goda adalah Adel, adik dari Dimas. Karena adel hampir menangis maka dengan kemarahan Dimas pergi ke kebun. Tanpa sepengetahuan kami Dimas memasukkan sesuatu ke dalam saku Nizar dan dengan seketika Nizar kejang-kejang seolah akan pingsan. Karena tidak tega maka Iqbal membantu Nizar yang ternyata di dalam sakunnya ada percil "katak kecil". dan kami semua tertawa terbahak-bahak karena ternyata Nizar yang nakal takut pada percil yang sangat kecil.
namun, tak berapa lama, Nizar kembali berbuat ulah. Maka, si Farid saya suruh mencari percil dan memasukkan ke dalam saku Nizar. dengan spontan Nizar berlari tunggang-langgang.
Namun, si Farid tidak mau mengampuni maka Nizar yang biasanya takut pada kegelapan melupakan itu. Dia lari sangat cepat ke arah jalan menuju makam desa. Kami semua tertawa dan mungkin karena dia juga takut kegelapan akhirnya dia menangis keras-keras.
Sejak saat itu kami tahu apa yang bisa membuat si Nizar jera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar