Rabu, 28 Mei 2014.
Kupicingkan mataku untuk melihat jam tanganku dikegelapan. Waktu subuh masih sekitar sejam lagi, tapi ayah dan ibu sudah terdengar bercakap-cakap di ruang tengah. Dengan alasan penat karena peristiwa kemarin kembali kutarik selimutku dan kupejamkan mataku. Sebanarnya ini alasan klise untuk menutupi kemalasanku. Karena aku tahu sendiri orang tuakupun baru tertidur setelah tengah malam.
Tilawah al-Qur'an dari menara masjid Baitur Rohman mengingatkanku untuk segera bagun dari tidur. Sebentar lagi adzan Subuh akan berkumandang. Betapa terkejutnya saat kulihat ibu telah menyiapkan berbagai macam menu di meja makan. Entah sejak kapan beliau terbangun pagi ini. Yang pasti ibuku memang ibu yang super.
Pagi ini giliran aku yang akan ditinggal sendirian di rumah. Ayah akan ke Wisata Bahari Lamongan dengan siswa SDN Peterongan dan ibu akan pergi ke Taman Safari dengan siswa SDN Karangdiyeng 2. Ibu baru menyiapkan perbekalannya setelah perbekalan ayah siap. Dan ayah berangkat terlebih dahulu karena tempat tujuannya lebih jauh. Ayah sama sekali tidak memprotes semua pantangan yang ibu berikan. Mulai dari makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan sampai cara menghabiskan tenaganya. Benar-benar istri yang superkan. Beliau selalu mendahulukan kepentingan anggota keluarga yang lain dari pada kepentingan dirinya sendiri.
Setelah ayah dan ibu berangkat rumah terasa begitu sepi. Sangat tidak nyaman. Akhirnya aku menghabiskan hari itu di sekolahan dan dirumah teman sambil menyiapkan segala berkas yang harus ku bawa ke Malang hari Jum'at. Seharian itu entah kenapa aku sangat merindukan ayah dan ibu terutama ayahku. Terhitung sebanyak 4 kali aku melakukan panggilan pada masing-masing. Aku rasa ini karena trauma karena peristiwa rekreasiku kemarin siang.
Selepas Maghrib, ibu datang dengan berbagai macam oleh-oleh. Kami segera menghubungi ayah dan bertanya keberadaan beliau. Ternyata beliau telah sampai di desa sebelah kami dan tidak lamapun beliau datang. Beliau hanya membawa satu macam oleh-oleh. Otak-otak bandeng dengan berbagai macam rasa, lauk kesukaan ibu. Dengan pura-pura ngambek saya memprotes beliau yang tidak membelikan oleh-oleh untukku.
Malam itu, ayah dan ibu banyak bercerita pada sepupuku Izza tentang keindahan Wisata Bahari Lamongan dan Taman Safari. Dan ayah bahkan berniat mengajak kami ke Taman Safari suatu hari nanti. Malam itu Izzah begitu bahagia dengan rencana ayah. Dan mungkin dalam tidurnya dia akan bermimpi tentang keindahan Taman Safari.
Manusia memang boleh berencana namun Allahlah yang menentukan.
Kupicingkan mataku untuk melihat jam tanganku dikegelapan. Waktu subuh masih sekitar sejam lagi, tapi ayah dan ibu sudah terdengar bercakap-cakap di ruang tengah. Dengan alasan penat karena peristiwa kemarin kembali kutarik selimutku dan kupejamkan mataku. Sebanarnya ini alasan klise untuk menutupi kemalasanku. Karena aku tahu sendiri orang tuakupun baru tertidur setelah tengah malam.
Tilawah al-Qur'an dari menara masjid Baitur Rohman mengingatkanku untuk segera bagun dari tidur. Sebentar lagi adzan Subuh akan berkumandang. Betapa terkejutnya saat kulihat ibu telah menyiapkan berbagai macam menu di meja makan. Entah sejak kapan beliau terbangun pagi ini. Yang pasti ibuku memang ibu yang super.
Pagi ini giliran aku yang akan ditinggal sendirian di rumah. Ayah akan ke Wisata Bahari Lamongan dengan siswa SDN Peterongan dan ibu akan pergi ke Taman Safari dengan siswa SDN Karangdiyeng 2. Ibu baru menyiapkan perbekalannya setelah perbekalan ayah siap. Dan ayah berangkat terlebih dahulu karena tempat tujuannya lebih jauh. Ayah sama sekali tidak memprotes semua pantangan yang ibu berikan. Mulai dari makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan sampai cara menghabiskan tenaganya. Benar-benar istri yang superkan. Beliau selalu mendahulukan kepentingan anggota keluarga yang lain dari pada kepentingan dirinya sendiri.
Setelah ayah dan ibu berangkat rumah terasa begitu sepi. Sangat tidak nyaman. Akhirnya aku menghabiskan hari itu di sekolahan dan dirumah teman sambil menyiapkan segala berkas yang harus ku bawa ke Malang hari Jum'at. Seharian itu entah kenapa aku sangat merindukan ayah dan ibu terutama ayahku. Terhitung sebanyak 4 kali aku melakukan panggilan pada masing-masing. Aku rasa ini karena trauma karena peristiwa rekreasiku kemarin siang.
Selepas Maghrib, ibu datang dengan berbagai macam oleh-oleh. Kami segera menghubungi ayah dan bertanya keberadaan beliau. Ternyata beliau telah sampai di desa sebelah kami dan tidak lamapun beliau datang. Beliau hanya membawa satu macam oleh-oleh. Otak-otak bandeng dengan berbagai macam rasa, lauk kesukaan ibu. Dengan pura-pura ngambek saya memprotes beliau yang tidak membelikan oleh-oleh untukku.
Malam itu, ayah dan ibu banyak bercerita pada sepupuku Izza tentang keindahan Wisata Bahari Lamongan dan Taman Safari. Dan ayah bahkan berniat mengajak kami ke Taman Safari suatu hari nanti. Malam itu Izzah begitu bahagia dengan rencana ayah. Dan mungkin dalam tidurnya dia akan bermimpi tentang keindahan Taman Safari.
Manusia memang boleh berencana namun Allahlah yang menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar