Sudut Pandang : Diana (SDN Kaligoro Kelas IV)
Malam ini suasana oase club begitu bising. Hampir setiap anak mendapatkan PR. Mbak Nur dan Mbak Eka tampak benar-benar pusing. Bu Siti terus mengingatkan kami untuk tidak ribut. Aku, Ema, Dinda dan Eva mendapatkan tugas matematika tentang KPK yang cukup memusingkan.
Semua anak berteriak-teriak minta mbak Nur atau mbak Eka membantunya menyelesaikan PR masing-masing. Aku dan teman-teman kelas iv mengerjakan soal dengan menikmati camilan yang kami beli. Tiba-tiba perutku sedikit mulas.
Sambil tersenyum menghadap teman-teman aku berdiri menjauh mendekati pepohonan.
"Kenapa mau kentut ya?" Tanya Eva
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk.
Eva menggingatkanku untuk hati-hati takut ada katak yang bisa loncat-loncat, yang biasa kita sebut bedindang. Itu adalah hewan yang paling aku takuti
"Diana, Kodok." Teriak Ema keras dan kemuadian aku meloncat kebelakang
KRUSEK.... BLUK....aku terjatuh di semak-semak bunga.
Suasana menjadi benar-benar hening, semua menoleh padaku. Masih didalam semak-semak bunga kesayangan pemilik rumah, aku mencoba tersenyum. Kemudian teman-teman semua tertawa dan meledekku. Termasuk mbka Eka dan mbak Nur. Mereka semua menertawakan aku. Aku yang awalnya tertawa tiba-tiba menangis. Semua kembali terdiam
"Kanapa nangis? Sakit ta?" Tanya mbak Eka yang cukup dekat dengan ku. Berusaha membantuku berdiri
Mbak Nur datang membawa segelas air. "Mana yang sakit? Tadi awalnya pean tertawa. Kok sekarang menangis. Ada yang terluka ta?"
Aku menggeleng pelan sambil berusaha menghentikan isak tangisku. "Terus kenapa kok menangis?" bu Siti ikut bertanya padaku. Prihatin dengan yang kualami.
Teman-teman mulai diam dan mungkin mengkhawatirkan aku. Ema tampak bersalah padaku, mecoba meneangkanku dan meminta maaf.
Disela tangisku aku jawab "AKU MALU." sambil kembali menangis
Dan kemudian semua anak kembali menertawakan aku dengan terpingkal-pingkal. Lalu aku menangis sambil tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar