A. Adaptasi
Adaptasi
adalah kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Adaptasi
dibedakan menjadi 3 yaitu :
Ø Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian
bentuk tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Contonhya, kaki berselaput
pada bebek dan antena pada semut.
Ø Adaptasi fisilogi,
yaitu penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Contohnya, bunga rafflesia mengeluarkan bau untuk menarik serangga.
Ø Adaptasi tingkah laku, yaitu
penyesuaian berupa perubahan tingkah laku. Contohnya, cicak yang memutuskan
ekornya saat ditangkap musuh dan putri malu yang mengatupkan daunnya bila
disentuh.
Ciri
khusus adalah penyesuaian diri makhluk hidup yang didasarkan pada bentuk tubuh.
Ciri
khusus pada makhluk hidup berguna untuk mempertahankan hidup dan memenuhi
kebutuhan hidupnya.
B. Ciri
Khusus Pada Hewan
Ø Kelelawar
·
Kelelawar
merupakan hewan bersifat nokturnal yaitu hewan yang aktif mencari makan pada
malam hari.
·
Kelelawar
adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang.
·
Cara kerja
bunyi sebagai alat pendeteksi keadaan sekitarnya disebut system
sonar.
·
Kelelawar
memiliki kemampuan ekolokasi untuk mencari makanannya.
·
Ekolokasi adalah
kemampuan dalam memperkirakan jarak suatu bendadengan mendengarkan gema
atau pantulan bunyinya.
Ø Cicak dan Tokek
· Cicak
dan tokek mempunyai ciri khusus berupa guratan-guratan lapisan pelekat pada
kakinya.
·
Cara
melindungi diri cicak dengan memutuskan ekornya disebut autotomi.
Ø Bebek
- paruh berbentuk pipih (sudu) dan kaki berselaput.
- Paruh
bebek untuk menyaring makanan, sementara kaki berselaput berfungsi seperti
duyung dan untuk berjalan di tanah yang becek dan berlumpur
- Bulu
yang tebal dan berminyak mengandung lapisan minyak membuat bebek tidak basah.
Ø Bunglon
- Bunglon
dapat mengubah warna kulitnya untuk mengelabui musuh
- Lidah
bunglon yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsanya.
Ø Unta
- Memiliki punuk sebagai tempat menyimpan lemak. Lemak
berfungsi sebagai sumber energi dan air sehingga unta tahan
tidak makan berhari-hari.
Ø Burung hantu
- Burung
hantu mempunyai pendengaran dan mata yang sangat tajam dan peka untuk menemukan
mangsanya.
Ø Semut
- Semut
mempunyai dua antena yang berfungsi untuk menyentuh, membau dan merasakan
getaran bunyi.
- Semut
berinteraksi dengan sesamanya menggunakan sentuhan antena dan berkomunikasi
dengan semut lain melalui bau yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan
makanan serta sebagai tanda bahaya.
Ø Ular, kalajengking dan
laba-laba
- Ular,
kalajengking dan laba-laba menggunakan racun (bisa) untuk mempertahankan
dirinya.
C. Ciri
Khusus Pada Tumbuhan
Ø Teratai
- Ciri
khusus teratai adalah daun tipis berongga dan lebar serta batangberongga.
- Daun
tipis berongga untuk memperlancar proses penguapan sehingga teratai tidak
busuk.
- Batang
berongga untuk memperlancar aliran oksigen.
Ø Kaktus
·
Ciri
khusus kaktus yitu daun berbentuk duri yang berguna untuk mengurangi penguapan.
·
Duri
juga berguna untuk melindungi diri dari hewan pemangsa.
·
Batang
kaktus tebal dan mengandung lapisan spons untuk menyimpan air sebagai cadangan
makanan di musim kemarau.
Ø Kantong semar
·
Kantong
semar memiliki ciri khusus berupa daun berbentuk vas bunga yang mengeluarkan
cairan harum untuk memikat serangga. Sisi tepi kantung daun licin.
· Kantong
semar menangkap serangga untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya.
· Kantong
semar termasuk tumbuhan pemakan serangga yang disebut tumbuhan insektivora
Ø Rafflesia
·
Rafflesia
merupakan bunga terbesar di dunia.
· Rafflesia
mengeluarkan bau busuk untuk menarik lalat agar datang. Selain itu, bunga ini
juga memantulkan cahaya untuk memandu lalat yang datang.
· Rafflesia
merupakan tumbuhan parasit (hidupnya menumpang pada tumbuhan lain dan mengambil
makanan tumbuhan tersebut)
Ø Pohon jati dan randu
· Pohon
jati dan randu menggugurkan daunnya di musim kemarau untuk mengurangi
penguapan