Saya benar-benar tidak menyangka bahwa Nizar mempunyai fobia tertentu. Malam ini saat kami sedang belajar bersama, Nizar membuat ulah dengan menggoda anak-anak yang lebih kecil. Dan diantara anak kecil yang di goda adalah Adel, adik dari Dimas. Karena adel hampir menangis maka dengan kemarahan Dimas pergi ke kebun. Tanpa sepengetahuan kami Dimas memasukkan sesuatu ke dalam saku Nizar dan dengan seketika Nizar kejang-kejang seolah akan pingsan. Karena tidak tega maka Iqbal membantu Nizar yang ternyata di dalam sakunnya ada percil "katak kecil". dan kami semua tertawa terbahak-bahak karena ternyata Nizar yang nakal takut pada percil yang sangat kecil.
namun, tak berapa lama, Nizar kembali berbuat ulah. Maka, si Farid saya suruh mencari percil dan memasukkan ke dalam saku Nizar. dengan spontan Nizar berlari tunggang-langgang.
Namun, si Farid tidak mau mengampuni maka Nizar yang biasanya takut pada kegelapan melupakan itu. Dia lari sangat cepat ke arah jalan menuju makam desa. Kami semua tertawa dan mungkin karena dia juga takut kegelapan akhirnya dia menangis keras-keras.
Sejak saat itu kami tahu apa yang bisa membuat si Nizar jera.
Cari Blog Ini
Blog ini di dedikasikan kepada tim pewaris negeri "OASE club" untuk mengasah bakat dan kreatifitas mereka.
Jumat, 25 Oktober 2013
Selasa, 15 Oktober 2013
Idul Adha Bersama
Seusai sholat idul adha kami semua berkumpul di kebun belakang rumah mbak Nur. Di sana kami melihat pa Yono dan tetangga menyembelih hewan kurba berupa 2 ekor kambing. Yang satu berwarna putih dan yang satu berwana coklat.
Kami semua begitu asyik menikmati penyembelihan hewan, tertawa melihat bapak-bapak yang kesulitan menguliti si putih dan dikejauhan Nova yang suka sekali membuat ulah itu malah mual-mual karena melihat kepala kambing. kami semua menertawainya.
Setelah daging kambing terkumpulkan kami semua menyiapkan segala keperluan untuk membuat sate kambing. Dhe Sophia memotong-motong dagingnya dan kami bagian menusuk daging. Namun sayang seribu sayang Rizal yang malang selalu terkena marah dhe Al karena bentuk tusukannya yang sangat aneh.
Dengan susah payah akhirnya mbak Nur dan Izzah berhasil menghidupkan bara. Dan kami semua siap membakar daging yang telah dilumuri kecap dan jeruk nipis tersebut. Karena kami semua bukan tukang sate maka jadilah sate kami hitam dan berbentuk aneh. Dan tak jarang sate yang kami bakar masuk ke dalam bara. Namun, si Usil Mario dengan cekatan mengambil sate tersebut dan memakannya dan mbak Nur akan memberi dia sebuah hadiah cubitan.
setelah sate matang semua dan bumbu yang telah di siapkan dhe Siti matang kami semua menikmati sate tak berbentuk kami dengan riang gembira. Walaupun bentuk dan rupanya sangat menakutkan manun sate kami terasa begitu enak. Dan akhirnya kami semua pulang dalam keadaan kenyang.
By. Hani