Cari Blog Ini

Blog ini di dedikasikan kepada tim pewaris negeri "OASE club" untuk mengasah bakat dan kreatifitas mereka.

Sabtu, 07 September 2013

Kepergiannya

Sekali lagi hari ini aku melihat sebuah kematian dan kali ini adalah kematian kerabat dekatku.

Tiba-tiba sosoknya kembali hadir dalam serpihan-serpihan ingatku. Sosoknya yang begitu menyanyangiku. Tangannya yang kasar karena bekerja disawah beruba menjadi sangat halus saat menguncir rambutku. Bibirnya yang sering kali mengomeli tingkah nakalku dan tak jarang dia memberika senyum simpul saat menganggap tingkahku lucu. Sering kali dia berlari-lari kecil mencariku dengan membawakan sebungkus es dawet faforitku. Kini sosoknya telah bergi berpindah alam ke alam barzah. Kupandangi sosoknya yang tergambar di album foto mungkinkah suatu saat aku akan benar-benar melupakan wajahnya.

Masih ku ingat anjuran pak lek ku untuk mengunjunginya pagi ini namun tak kuhiraukan ku pikir aku akan mengunjunginya esok karena kebetulan esok aku bekerja tak jauh dari rumahnya. Namun, apa daya takdir telah berkata lain bahkan kini aku tak akan merasakan lagi tangan lembutnya.

Malam ini aku melihat berbagai macam kisah. Seorang anak yang memintakan maaf pada seseorang yang kebetulan sempat menjahati ibunya dengan pnuh keharuan. Beberapa waktu lalu bahkan anak itu begitu benci pada orang yang menjahati ibunya namun kini dia rela memohonkan maaf untuk ibunya yang telah terbujur kaku pada orang yang berbuat jahat pada ibunya.

Aku juga melihat saudara-saudara yang ditinggalkan saling berpelukan, saling memeberi semangat seolah mengatakan. "kita masih bersama."

Melihat seorang cucu yang berteriak-teriak memanggil nama neneknya berharap dia segera terbangun.

Melihat seorang anak yang menangis dengan banyak uraian air mata menyesali ketiadaan dirinya disamping ibunya akhir-akhir ini.

Orang-orang yang terdiam mungkin mengingat kejadian-kejadian dengan almarhum.

Dan yang membuat semua orang semakin tersedu saat kulihat sesosok lelaki lebih dari 3/4 abad yang sedang menyendiri di depan jenazah dengan mata basah dan merah. Mengantar kepergian wanita yang menemaninya selama 51 tahun terakhir hidupnya. Lelaki yang tak banyak berkata namun dari tubuhnya yang telah renta dan matanya tergambar betapa dia merasa sangat berat ditinggalkan.

Sahabat...
Sebenarnya semua perasaan sedang menggambarkan sebuah penyesalan. Menyesal akan banyak hal yang berbeda-beda. Mari mulai detik ini kita berbuat sebaik-baiknya pada orang-orang di sekitar kita terutama ayah dan ibu kita agar kita tidak menyesal terlalu dalam saat semua kesenangan ini telah berlalu. Saat kebersaan dengannya telah usai.

Semoga almarhumah bu dhe Sutarmi mendapat ampunan dari Allah SWT dan kebaikannya diterima oleh Allah SWT. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar