Melihat mata-mata sembab beberapa anggota oase club yang biasanya dikenal paling ramai saat berkumpul semua. Membuat saya terharu.
Kali ini mereka merasakan bagaimana rasanya kehilangan. Salah satu dari anggota kami yang baru lulus SD memutuskan melanjutkan sekolah SMP di pondok pesantren yang sebenarnya masih wilayah Mojokerto juga. Tapi, jelas karena dia harus tinggal di pondok maka dia tidak akan ketemu dengan teman-temannya sehari-hari.
Dalam keseharian pertemanan mereka, Laili, sering kali menjadi kambing hitam anak-anak, tidak jarang dia sering kali menjadi bahan lelucon. Saya kadang sampai merasa bingung menghentikan anak-anak yang menjadikan temannya bahan lelucon. Tapi, saya sedikit bersyukur, Laili yang cuek dan PD abis tidak pernah ambil pusing dengan ledekan Rahmita and the gank.
Dan saya cukup terkejut melihat dan mendengar teman-teman Laili menangis tersedu-sedu saat dia berpamitan akan pergi kepondok tadi siang. Mereka berpelukan erat saling memaafkan dan mendo'akan. Mereka bahkan meminta Laili segera pulang dari pondok.
Saya rasa mereka akan sangat kehilangan bahkan saat hari mulai gelap mereka masih juga membicarakan Laili dan sikap jahil yang mereka lalukan saat Laili masih ada diantara mereka. Tak jarang mereka tertawa-tawa namun masih terbayang gurat sedih karena tidak dapat bertemu dengan Laili dalam beberapa waktu.
Itulah sebenarnya makna sahabat menurut saya. Saat mereka mengganngap temannya seperti saudaranya, bagian dari dirinya. Kita sering kali melupakan arti keberadaan seseorang saat orang itu masih ada bersama kita namun saat orang tersebut telah pergi dari kita maka kita akan tahu betapa berartinya dia bagi kita.
Setiap hari mereka bertemu, mewarnai hari bersama-sama.Bermain, belajar dan bahkan tak jarang diwarnai adu mulut. Dan ternyata kejadian-kejadian itu mengikatkan mereka. Namun takdir memang harus berkata lain. Mereka harus terpisah jarak dan waktu kebersamaan mereka mulai pudar.
Dan yang dikatakan sahabat sejati adalah kita tetap merasa dekat walau terpisah jarak dan waktu karena hati kita terikat. Saya harap hati-hati kami akan selalu terikat satu sama lain.
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah terkumpul untuk mencurahkan cinta hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeruMu, dan berjanji setia untuk membela syariatMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalannya, dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan tawakal kepadaMu, Hidupkanlah dengan marifahMu dan Matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong." Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar